SURABAYA – Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur (Diskominfo Jatim) terima kunjungan Diskominfo Sumatera Barat (Sumbar), Selasa (6/8/2024).
Kunjungan Kominfo Sumbar itu, ditujukan untuk mempelajari klinik hoaks. Tim Diskominfo Sumbar diterima oleh Eko Setiawan, Ketua Tim Kerja Kemitraan Komunikasi Publik, dan Harsanto dari Bidang Aptika.
Molly Fransiski dari Diskominfo Sumbar mengatakan, tujuan dari kunjungan ini adalah untuk mempelajari terkait klinik hoaks yang dibuat oleh Diskominfo Jawa Timur. Recananya, program itu juga akan diimplementasikan di Diskominfo Sumatera Barat.
Eko Setiawan mengatakan di aplikasi klinik hoaks ini, masyarakat bisa melakukan kroscek sebuah informasi apakah hoaks, disinformasi, fakta ujaran kebencian. Aplikasi ini berbasis website yang dapat diakses melalui jaringan internet di https://klinikhoaks.jatimprov.go.id.
“Outline fitur hoaks ada tiga. Pertama, Management User yang digunakan untuk mengelola User, Role dan permission. Kedua, Manajemen klarifikasi Informasi, yang digunakan untuk mengelola klarifikasi informasi,” jelas Eko.
Ketiga, sambungnya, adalah Manajemen Permohonan Klarifikasi yang masuk. Manajemen User terdiri atas tiga role, yakni reporter, (input data, data yang diinput tidak langsung publish), Redaktur (approval, input data, data yang diinput tidak langsung publish), dan Administratur (mengelola menu, mengelola user dan melihat konten).
Untuk alur data dijelaskan oleh Eko, pertama publik mengirim berita, user menerima notifikasi, admin input data klarifikasi, selanjutnya admin menjawab permohonan sampai di akhir, alur user menerima jawabannya.
Aplikasi Klinik Hoaks yang dikembangkan Diskominfo Jatim, bisa direplikasi oleh jajaran Dinas Kominfo Kabupaten Kota di Jatim, karena begitu pentingnya untuk menyaring berita atau informasi, apakah itu fakta atau hoaks. (infopublik)