Padang, Menaramu.id – Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Barat (PWM Sumbar) resmi menutup Pelatihan Instruktur Mubaligh Muhammadiyah Tingkat Wilayah yang telah berlangsung sejak 18 Juli 2024. Acara penutupan yang bertempat di Gedung BBPMP Air Tawar Padang ini menandai momen penting dalam upaya Muhammadiyah meningkatkan kualitas dakwahnya di Sumatera Barat.
Sebanyak 60 peserta dari 19 Kabupaten Kota di Sumatera Barat mengikuti pelatihan ini dengan penuh semangat. Mereka dibekali berbagai ilmu dan keahlian untuk menjadi instruktur mubaligh yang handal, siap membina para mubaligh di daerahnya masing-masing.
Ketua Steering Committee (SC), Drs. H. Apris MM, menyampaikan rasa syukur atas kelancaran acara. “Alhamdulillah, 17 materi yang disampaikan oleh para narasumber terlaksana dengan baik,” ujarnya.
Apris yang juga Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Barat ini, menjelaskan bahwa para peserta dinyatakan lulus dan berhak mendapatkan sertifikat.
Namun, ini baru permulaan. Para instruktur baru ini memiliki tugas berat, yaitu menyelenggarakan pelatihan serupa di daerahnya masing-masing dalam waktu 12 bulan.
Setiap cabang Muhammadiyah diwajibkan mengirimkan 10 orang mubaligh untuk mengikuti pelatihan ini. Ditambah 20 orang dari mubaligh tingkat daerah, totalnya menjadi 120 orang per daerah.
“Bagi yang telah menyelesaikan pelatihan di daerahnya, akan diberikan syahadah tanda kelulusan,” jelas Apris.
Dengan lahirnya 60 instruktur baru ini, diharapkan dakwah Muhammadiyah di Sumatera Barat akan semakin menggema.
Sementara itu, Ketua PWM Sumbar, Buya Dr. Bakhtiar M Ag, dalam sambutannya menyampaikan bahwa keberadaan instruktur mubaligh sangatlah penting bagi Muhammadiyah. “Mubaligh adalah ujung tombak dakwah Muhammadiyah. Oleh karena itu, mereka haruslah memiliki pemahaman agama yang mumpuni dan kemampuan menyampaikan dakwah yang efektif,” tutur Buya Bakhtiar.
Lebih lanjut, Buya Bakhtiar juga mengingatkan para instruktur mubaligh untuk selalu menjaga kemurnian ajaran Islam yang dibawa oleh Muhammadiyah. “Jangan sampai kita terpengaruh oleh paham-paham lain yang tidak sesuai dengan paham keagamaan Islam menurut Muhammadiyah,” tegasnya.
Bakhtiar juga mengingatkan, saat ini banyak orang yang mengaku Muhammadiyah akan tetapi mereka tidak paham ideologi dan risalah islam berkemajuan yang dianut oleh Muhammadiyah. Oleh sebab itu, ia meminta kepada para muballigh menjadi solusi terhadap permasalahan tersebut.
Kemudian, Master of Training pelatihan ini, Drs. H. Adrian Muis, berharap para instruktur mubaligh yang telah mengikuti pelatihan ini dapat segera membuat perencanaan untuk melatih para mubaligh di daerahnya masing-masing.
Salah satu langkah utama yang harus dilakukan adalah melakukan inventarisasi terhadap tenaga-tenaga mubaligh Muhammadiyah yang ada di lingkungan cabang-cabang Muhammadiyah di daerahnya masing-masing. Mubaligh yang telah teridentifikasi inilah yang nantinya akan dipanggil untuk mengikuti pelatihan mubaligh tersebut.
“Dengan pelatihan ini, diharapkan para mubaligh Muhammadiyah akan memiliki kemampuan yang lebih baik dalam menyampaikan dakwah yang efektif dan menyentuh hati para pendengarnya. Dakwah yang disampaikan pun diharapkan dapat menjawab tantangan zaman dan sesuai dengan konteks masyarakat saat ini,” ujarnya.
Pembentukan Korps Instruktur Mubaligh
Salah satu hasil penting dari pelatihan ini adalah dibentuknya Korps Instruktur Mubaligh Muhammadiyah Tingkat Wilayah. Korps ini bertugas untuk mempersiapkan, mendorong, dan membimbing pelaksanaan pelatihan mubaligh di seluruh Sumatera Barat.
Kepengurusan Korps Instruktur Mubaligh Muhammadiyah Tingkat Wilayah yang disusun disusun adalah, Ketua Ersandra Eka Putra, Wakil Ketua Taufiq, Aprianto, Yosrizal, Sekretaris Masped, dan Wakil Sekretaris Nofrijon, serta Bendahara Syafrul.
Dengan terbentuknya Korps Instruktur Mubaligh ini, diharapkan kualitas dakwah Muhammadiyah di Sumatera Barat akan semakin meningkat. Dakwah Muhammadiyah yang mencerahkan dan menyejukkan akan semakin mudah menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
Dalam sambutannya Yosrizal, perwakilan peserta dari kota Pariaman, menyampaikan rasa syukur dan antusiasmenya atas kesempatan berharga ini.
“Sungguh beruntung dapat mengikuti pelatihan ini. Banyak ilmu dan wawasan baru yang saya peroleh, khususnya terkait ilmu struktur yang akan saya gunakan untuk melatih para mubaligh di daerah saya,” ungkap Yosrizal
Lebih lanjut, Ustad Yosrizal mengajak seluruh peserta untuk tidak hanya berhenti pada ilmu yang telah mereka dapatkan, tetapi juga untuk mengamalkan dan mempraktekkannya secara konsisten.
“Mari kita jadikan ilmu ini sebagai bekal untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pembinaan umat, baik di internal Muhammadiyah maupun di kalangan umat Islam pada umumnya,” ajaknya dengan penuh semangat.
Penutupan pelatihan ini menjadi penanda babak baru bagi para peserta. Diharapkan ilmu dan semangat yang mereka peroleh dapat membawa perubahan positif bagi umat Islam di seluruh Indonesia. Turut hadir dalam penutupan tersebut jajaran Intruktur, Nasrul A, Hendri Novigator dan Ilham. (EN)
Mantap berita Menara Mu