Padang, Menaramu.id – Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Barat (PWM Sumbar) mengadakan silaturahim dan dialog dengan Anggota DPD RI Alirman Sori pada Senin (22/7/2024) di Gedung Dakwah Muhammadiyah (GDM), Jl. Sawahan, no 62, Kota Padang.
Acara tersebut dihadiri oleh Ketua PWM Sumbar, Bakhtiar, Wakil Ketua Zaitul Ikhlas, Ki Jal Atri Tanjung, Hendri Novigator, Pimpinan Majelis dan Lembaga, serta Pimpinan Amal Usaha. Pertemuan ini bertujuan memperkuat sinergi antara legislator dan organisasi masyarakat dalam mengatasi permasalahan narkoba di Sumatera Barat.
Alirman Sori hadir tidak hanya sebagai wakil legislatif, tetapi juga sebagai pendengar aktif terhadap aspirasi Muhammadiyah Sumbar terkait penyalahgunaan narkoba, terutama di kalangan generasi muda.
Dalam dialog yang hangat, Alirman Sori secara pribadi menggali berbagai gagasan konstruktif untuk pencegahan dan penanggulangan narkoba di Sumbar.
Ketua PWM Sumbar, Bakhtiar, menegaskan pandangan Muhammadiyah terhadap narkoba, yang menurutnya hukum Islam mengharamkannya karena termasuk dalam kategori khamar.
“Muhammadiyah berkomitmen memerangi penyalahgunaan narkoba, terutama di kalangan generasi muda,” ujar Bakhtiar.
Bakhtiar juga menyoroti keterlibatan aparat hukum dan pengambil kebijakan dalam peredaran narkoba di Ranah Minang, ia prihatin dengan daerah yang religius dan berbudaya tinggi justru menjadi zona merah peredaran narkoba.
“Situasi ini menunjukkan perlunya komitmen kuat dari semua pihak untuk memerangi narkoba, termasuk pemerintah dan masyarakat luas,” tandas Bakhtiar.
Selain itu, Muhammadiyah terus gencar mengedukasi masyarakat tentang bahaya narkoba melalui berbagai Amal Usaha seperti sekolah, masjid, dan panti asuhan.
“Edukasi ini kami lakukan untuk mencegah penyalahgunaan narkoba di Sumatera Barat,” jelas Bakhtiar.
Kemudian Wakil Ketua PWM Sumbar yang membidangi Hukum dan HAM Ki Jal Atri Tanjung juga menyoroti generasi muda yang melakukan penyimpangan sosial seperti penyalahgunaan narkoba, tawuran hingga balap liar.
“Kenakalan remaja ini bagaikan bom waktu yang siap meledak. Jika tidak segera ditangani, dampaknya bisa sangat berbahaya bagi masa depan generasi muda dan Sumatera Barat secara keseluruhan,” katanya.
Ki Jal Atri Tanjung mendesak pemerintah untuk segera mengambil langkah-langkah konkret dalam menanggulangi kenakalan remaja. Menurutnya, diperlukan upaya preventif dan edukasi yang masif untuk mencegah remaja terjerumus ke dalam perilaku negatif.
“Muhammadiyah siap membantu pemerintah dalam upaya ini. Kami memiliki jaringan dan sumber daya yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan sosialisasi dan edukasi tentang bahaya kenakalan remaja kepada masyarakat,” ujar Ki Jal Atri Tanjung.
Sementara itu, Alirman Sori menegaskan peran penting dan kolaborasi dengan Muhammadiyah dalam menanggulangi narkoba di Sumatera Barat, berharap kerjasama yang erat dalam upaya ini.
“Sebagai anggota DPD RI, saya merasa bertanggung jawab untuk menyelesaikan permasalahan narkoba di Sumbar, untuk mencapai itu, tentu perlu kolaborasi dengan berbagai pihak termasuk dengan Muhammadiyah, ” katanya.
Dia menambahkan bahwa selain narkoba, kenakalan remaja dan perilaku menyimpang lainnya juga menjadi fokus dalam penanganan bersama. (EN)