Padang Menaramu.id – Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Sumatera Barat (Sumbar) mengadakan aksi solidaritas di depan Mapolda Sumbar pada, Selasa (9/7/2024). Aksi ini bertujuan untuk mengekspresikan kekecewaan mereka dan menekan Polda Sumbar untuk segera menyelidiki kasus kematian Afif Maulana yang diduga akibat penyiksaan oleh 17 anggota polisi di Jembatan Kuranji. Kasus ini sudah berlangsung selama 30 hari tanpa penyelesaian yang jelas.
Aksi dimulai pukul 15.00 WIB dan dihadiri sekitar 100 peserta dari PW IPM Sumatera Barat, Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPD IMM) Sumatera Barat, dan Pimpinan Pusat IPM. Mereka membawa spanduk dan poster dengan pesan #KamibersamaAM #Copotkapoldasumbar sebagai bentuk protes.
“Melalui aksi ini, kami menyatakan kekecewaan terhadap lambatnya penanganan kasus Afif Maulana oleh Polda Sumatera Barat. Kami mendesak Kapolda untuk bersikap netral, transparan, dan akuntabel dalam mengungkap fakta tanpa distorsi. Kami juga menuntut agar 17 anggota polisi yang terlibat ditampilkan secara publik,” ujar Sailendra Gusnan, Ketua Umum PW IPM Sumatera Barat.
Kapolda Sumatera Barat, Irjen Pol Suharyono, diketahui merupakan kader IPM dan alumni sekolah Muhammadiyah. PW IPM Sumatera Barat berharap aksi ini dapat membangkitkan kesadaran Polda Sumatera Barat untuk segera menindaklanjuti tuntutan mereka.
“Sesudah aksi ini, kami akan mengeluarkan surat instruksi ke seluruh daerah di Sumatera Barat dan berkoordinasi dengan Dewan Pimpinan Pusat untuk aksi lanjutan dengan partisipasi lebih banyak massa,” tambah Sailendra Gusnan.
Aksi berlangsung dengan tertib dan damai. Para peserta melakukan long march dari Gedung Dakwah Muhammadiyah Sumatera Barat dan menggelar orasi di depan Mapolda Sumatera Barat selama 3 jam. Mereka juga mengumumkan Deklarasi Pelajar Anti Tawuran.
Namun, saat Kombes Pol Dwi Sulistyawan memberikan tanggapan terkait kasus ini, peserta aksi memilih untuk meninggalkan lokasi.
“Kami kecewa karena kami tidak dapat bertemu langsung dengan Kapolda Sumatera Barat, Irjen Pol Suharyono, seperti yang kami harapkan sejak awal aksi ini,” ungkap Rahmat Hanafi, korlap aksi.
Kemudian, Dalam orasinya, Ketua DPD IMM Sumbar Hamzah Jamaris mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mencopot Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono karena dinilai telah melakukan perintangan penyidikan atau Obstruction Of Justice dalam kasus kematian Afif Maulana.
“Afif Maulana adalah salah satu saudara kami di ikatan ini. Kami sangat kecewa terhadap kinerja kepolisian dalam penanganan kasus ini. Karena untuk sekian kalinya, rekaman kamera CCTV kembali hilang,” ujar Ketua DPD IMM Sumbar Hamzah Jamaris dalam orasinya.
Secara garis besar, lanjut Hamzah Jamaris, keluarga besar IMM dan IPM diseluruh tanah air, mendukung penuh upaya pihak kepolisian untuk memberantas maraknya aksi tawuran antar geng remaja.
Namun begitu, upaya penindakan dan pencegahan yang dilakukan aparat kepolisian, harus tetap profesional, humanis serta jangan sampai menyiksa atau bahkan menghilangkan nyawa seseorang.(EN)