Padang – Fenomena menarik kembali menghiasi langit Kakbah pada 15 Juli 2024. Tepat pukul 16:27 WIB/17:27 WITA, Matahari akan berada tepat di atas Ka’bah, menandakan peristiwa Istiwa A’zam atau Rashdul Kiblat. Momen istimewa ini terjadi dua kali dalam setahun, sebelumnya pada 27 Mei 2024.
Peristiwa ini menjadi kesempatan emas bagi umat Islam untuk memverifikasi arah kiblat mereka. Saat Istiwa A’zam, bayangan benda tegak lurus akan tepat mengarah ke kiblat, yaitu Ka’bah. Hal ini memudahkan umat Islam dalam memastikan arah kiblat sholat mereka sudah benar.
Mengapa Fenomena Ini Terjadi?
Fenomena Istiwa A’zam terjadi karena Kakbah terletak di Mekkah, yang secara geografis berada di antara garis khatulistiwa dan Garis Balik Utara (Tropic of Cancer). Pada dua tanggal tersebut, Matahari tepat berada di atas garis lintang Ka’bah, yaitu 21 derajat 25 menit Lintang Utara.
Penjelasan ilmiahnya pun sejalan dengan firman Allah dalam Surat Ar-Rahman ayat 17. Ayat ini menjelaskan bahwa Allah SWT mengatur pergerakan Matahari, termasuk dua titik terbit dan dua titik terbenamnya. Hal ini menunjukkan keselarasan antara ayat suci Al-Qur’an dan sains.
Momen Tepat untuk Cek Arah Kiblat
Istiwa A’zam menjadi momen penting untuk mengecek kembali arah kiblat. Caranya mudah, ikuti langkah-langkah berikut:
1. Pada tanggal 15 Juli 2024, tepat pukul 16:27 WIB/17:27 WITA, carilah benda tega lurus seperti tiang bendera atau pohon.
2. Perhatikan bayangan benda tersebut. Jika bayangannya tepat mengarah ke arah kiblat, maka arah kiblat Anda sudah benar.
3. Anda juga dapat menggunakan alat bantu seperti kompas kiblat atau aplikasi penunjuk arah kiblat untuk memastikannya.
Manfaat Fenomena Istiwa A’zam
Selain untuk memverifikasi arah kiblat, Istiwa A’zam juga memiliki beberapa manfaat lain, yaitu, Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, menyadarkan umat Islam akan kebesaran Allah SWT dalam mengatur alam semesta dan Memperkuat persatuan dan kesatuan umat Islam dalam beribadah ke arah kiblat yang sama.
Mari manfaatkan momen Istiwa A’zam ini untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Jangan lupa untuk selalu menjaga arah kiblat sholat kita agar ibadah kita diterima oleh Allah SWT.
Oleh: Dr. H. Firdaus. M.H.I. (Dosen Ilmu Falak Prodi Hukum Keluarga FAI UM Sumbar)
Editor: Endrio Febrianda