Scroll untuk baca artikel
DUNIA ISLAMEDUKASIOpini

Etos Kerja Muballigh Muhammadiyah: Tanpa Amplop, Dakwah Tetap Jalan

612
×

Etos Kerja Muballigh Muhammadiyah: Tanpa Amplop, Dakwah Tetap Jalan

Sebarkan artikel ini

Padang, Menaramu.id – Ciri khas etos kerja muballigh Muhammadiyah adalah dakwah tanpa pamrih. Hal ini ditegaskan oleh Wakil Sekretaris Majelis Tabligh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Fida’ Afif, dalam Pelatihan Instruktur Muballigh Muhammadiyah Wilayah (PIMMWIL) Sumatera Barat, Jum’at (19/7/2024).

Menurut Fida’ Afif, semangat dakwah tanpa pamrih ini menjadi pembeda muballigh Muhammadiyah dengan yang lain. Para muballigh Muhammadiyah tidak pernah menjadikan materi sebagai tujuan utama dalam berdakwah. Bagi mereka, menyebarkan ajaran Islam dan mencerdaskan umat adalah tujuan utama.

Scroll ke bawah
Teruskan Membaca

“Muballigh Muhammadiyah itu tidak pernah melihat amplop. Mau dikasih amplop atau tidak, dakwah tetap jalan,” tegas Fida’ Afif.

Lebih lanjut, Fida’ Afif juga menyampaikan pentingnya bagi muballigh untuk memahami karakteristik jamaahnya. Berdasarkan data yang dimilikinya, rata-rata jamaah aktif di masjid-masjid Indonesia kurang dari 50 orang, yaitu sebanyak 47%. Sedangkan jamaah aktif yang lebih dari 50 orang hanya 37%.

Baca juga:   Surau Buya Radhin Rahman, Berdayakan Muballigh Muda Muhammadiyah

Memahami karakteristik jamaah ini penting bagi muballigh dalam menyampaikan dakwahnya. Dakwah harus disesuaikan dengan kebutuhan dan pemahaman jamaah agar mudah diterima.

“Kita perlu memetakan juga seperti dari total penduduk Sumbar berapa yang beragama Islam, kemudian dari yang beragama Islam berapa yang warga Muhammadiyah, dan berapa yang sudah menjadi jamaah kita,” ujar Fida’ Afif.

Selain itu, Fida’ Afif juga meminta para muballigh untuk memetakan ranting dan cabang Muhammadiyah yang rutin melaksanakan pengajian, kemudian jumlah muballigh juga perlu didata untuk memetakan langkah strategis untuk menggerakkan dakwah Muhammadiyah.

Fida’ Afif juga tidak lupa mengingatkan tentang kesejahteraan muballigh Muhammadiyah. Meskipun memiliki etos kerja tanpa pamrih, namun bukan berarti kesejahteraan muballigh diabaikan.

Baca juga:   Menjaga Muru'ah Muhammadiyah di Pilkada 2024

“Penting bagi kita untuk memikirkan kesejahteraan muballigh. Mereka juga manusia yang membutuhkan penghasilan untuk hidup,” jelas Fida’ Afif.

Pelatihan Instruktur Muballigh Muhammadiyah PIMMWIL Sumatera Barat ini diikuti oleh 50 orang lebih dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) di Sumatera Barat. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi muballigh Muhammadiyah dalam menyampaikan dakwah. Kegiatan tersebut dimoderatori oleh Ketua MPK SDI PWM Sumbar Nasrul A yang bertidak sebagai Instruktur.

Selain itu, kegiatan tersebut juga disaksikan lansung oleh Ketua PWM Sumbar Bakhtiar, Sekretaris Apris, Hendri Novigator dan Pimpinan Majelis dan Lembaga lainya.(EN)

Example 120x600

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

404 Not Found

404 Not Found


nginx/1.18.0 (Ubuntu)