Padang – Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) At-Taqwa Muhammadiyah Sumbar menyelenggarakan bimbingan bagi 77 calon jamaah haji (CJH) tahun 2024/1445 Hijriyah, Ahad (21/4/2024) di Aula Masjid Taqwa.
Ketua KBIHU At-Taqwa Muhammadiyah Sumbar, Amora Lubis, menjelaskan, bimbingan manasik haji akan dilakukan 26 kali sebelum keberangkatan. Program bimbingan telah dimulai sejak 30 September 2023 dan akan berakhir pada 15 Mei 2024.
“Pertemuan dibagi menjadi 11 kali untuk teori dan 15 kali untuk praktek di lapangan. Manasik diadakan di Masjid Taqwa Muhammadiyah, Masjid Al-Munawarah, UIN Imam Bonjol Padang, dan Asrama Haji,” jelas Amora Lubis.
Amora Lubis juga mengungkapkan, program bimbingan manasik haji KBIHU Muhammadiyah Sumbar mengalami peningkatan peserta dibandingkan tahun sebelumnya.
“Tahun sebelumnya kurang lebih 30 orang dan Alhamdulillah sekarang naik menjadi 77 orang,” ungkap Amora Lubis.
Pengurus Masjid Taqwa Muhammadiyah Sumbar, Irwan Toni, menambahkan bahwa KBIHU ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan di Masjid Taqwa Muhammadiyah. Ia mengungkapkan program tersebut sudah berjalan sejak tahun 90-an.
“Alhamdulillah kegiatan ini pesertanya lebih meningkat dari tahun sebelumnya, untuk itu saya menghimbau kepada warga Muhammadiyah yang sudah terdaftar sebagai calon jamaah haji, untuk bisa melakukan manasik hajinya di KBIHU At-Taqwa Muhammadiyah Sumbar,” kata Irwan Toni.
Ia juga mengatakan bahwa perkembangan dan kemajuan Amal Usaha Muhammadiyah perlu dukungan dari Warga Muhammadiyah. Selain KBIHU At-Taqwa Muhammadiyah, di Masjid Taqwa tersebut juga ada At-Taqwa Mart yang menyediakan kebutuhan sehari-hari.
“Kalau bukan warga Muhammadiyah siapa lagi yang akan membesarkan Amal Usaha Muhammadiyah ini,” kata Irwan Toni.
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumbar, Bakhtiar, mengatakan bahwa pelaksanaan bimbingan manasik haji yang diselenggarakan oleh KBIHU At-Taqwa Muhammadiyah Sumbar merupakan komitmen Muhammadiyah dalam melakukan pendampingan dan bimbingan terhadap calon jamaah haji.
Ia mengungkapkan bahwa jauh sebelum Ibadah haji dikelola oleh pemerintah, Muhammadiyah sudah lebih dulu melakukannya, sampai pada akhirnya diambil alih oleh pemerintah.
Bakhtiar yang juga menjadi pemateri dalam bimbingan manasik haji tersebut mengungkapkan bahwa pendiri Muhammadiyah, KH. Ahmad Dahlan, melakukan gerakan yang luar biasa dengan mendirikan organisasi Muhammadiyah setelah pulang berhaji. Oleh karena itu, Bakhtiar berharap semangat serupa juga dimiliki oleh para calon jamaah haji setelah pulang ke tanah air.