Padang– Generasi Milenial dan Gen Z (MilenialZ) merupakan kelompok usia yang mendominasi populasi Indonesia saat ini.
Menyadari hal tersebut, Muhammadiyah melalui Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPK SDI) terus berupaya menjangkau generasi ini.
Ketua MPK SDI, Nasrul A menyebutkan, melihat karakteristik generasi MilenialZ, perlu strategi dakwah yang tepat.
Nasrul A mengatakan, generasi MilenialZ merupakan generasi yang melek teknologi. MilenialZ sangat familiar dengan internet dan media sosial.
“Melihat survei, hampir seluruh waktu mereka dihabiskan dengan gadget. Oleh karena itu, mengadopsi metode dakwah melalui teknologi menjadi imperatif,” ujar Nasrul.
Namun, tantangan muncul dengan karakteristik cepat bosan dan rentang perhatian yang pendek dari generasi ini.
“Kemandirian dan prinsip mereka menurun, namun keinginan untuk dihargai dan didengar tetap tinggi,” tambah Nasrul.
Khusus bagi generasi MilenialZ, Muhammadiyah mengusung Dakwah Kultural. Dakwah ini mencakup penggunaan media digital populer seperti Instagram, TikTok, dan YouTube.
“Konten dakwah Kultural dirancang secara menarik dengan menggunakan video animasi, infografis, dan meme,” terangnya.
Interaksi dan dialog aktif diutamakan agar generasi Milenial dan Gen Z dapat terlibat langsung, sambil menekankan nilai-nilai universal Islam seperti rahmatan lil ‘alamin, toleransi, dan perdamaian.
Tidak hanya itu, melibatkan tokoh-tokoh inspiratif dari kalangan mereka menjadi bagian integral dari strategi dakwah ini.
Diharapkan, Dakwah Kultural Muhammadiyah mampu memberikan pemahaman yang benar tentang Islam serta menumbuhkan semangat kontribusi positif bagi bangsa dan negara dari generasi MilenialZ.