Scroll untuk baca artikel
Daerah

Urusan Media, Muhammadiyah Sumbar Harus Berkaca dari PWM Jatim

149
×

Urusan Media, Muhammadiyah Sumbar Harus Berkaca dari PWM Jatim

Sebarkan artikel ini
Nova Indra, anggota Muhammadiyah - NBM: 830 328. Dok. Pribadi

PADANG – Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, menunjukkan komitmen serius dalam pengelolaan media afiliasinya.

Hal itu menjadi sorotan utama dalam konteks peran media dalam menyampaikan informasi, yang akurat dan berkualitas. Pendekatan ini diharapkan akan meningkatkan profesionalisme dalam dunia jurnalistik, terutama dalam lingkup Muhammadiyah.

Scroll ke bawah
Teruskan Membaca

Menurut Nova Indra, salah seorang Kader Muhammadiyah yang dibesarkan mulai dari IPM, IMM, Pemuda Muhammadiyah, dan Tapak Suci Putera Muhammadiyah, Muhammadiyah Sumbar harus berkaca dari apa yang dilakukan oleh PWM Jatim tersebut.

“Media mainstream Muhammadiyah, bukan seperti organisasi otonom (ortom). Sebagai bagian penting dari syiar persyarikatan, media Muhammadiyah adalah badan usaha yang bersifat bisnis, sekaligus sebagai ujung tombak di bidang informasi,” sebut pemilik P3SDM Melati Media Group itu kepada awak MenaraMu.id, Sabtu (2/3).

Baca juga:   Hadirnya MenaraMu, Ini Kata Para Tokoh

Pengelolaan media dengan profesionalisme yang tinggi, menjadi kunci dalam membangun kepercayaan masyarakat terhadap informasi yang disampaikan.

Dengan demikian, Muhammadiyah dapat lebih efektif dalam menyebarkan pesan-pesan dakwahnya secara luas dan akurat.

Karena itu, dalam tahapan berdirinya PT MenaraMu Media Group sebagai pengelola media dalam jejaring Muhammadiyah Sumbar, Nova menyoroti perlunya Muhammadiyah Sumatera Barat (Sumbar), untuk berkaca dari langkah yang dilakukan PWM Jawa Timur dalam menyikapi pentingnya media informasi dan pemberitaan.

“Bahkan, kita perlu lakukan kunjung silaturrahim untuk melihat dan mempelajari pendekatan  dalam mengelola media afiliasi,” sebut Kader Utama Tapak Suci itu.

Pengembangan media afiliasi dalam jejaring Muhamadiyah, sambungnya, tentu tidak sama dengan eksistensi ortom dan amal usaha Muhammadiyah lainnya.

Baca juga:   Perkuat Bantuan Hukum Perempuan dan Anak, PWA Sumbar Latih Ibu-ibu 'Aisyiyah Jadi Paralegal Berkualitas

“Pengelolaan bisnis media memiliki kekhasannya sendiri. Berbeda jauh dengan bisnis lainnya,” tegas penulis novel budaya itu.

Selain belajar dari wilayah lain yang telah malang-melintang dengan kekuatan medianya, Nova juga menyebut, perlunya keseriusan Muhammadiyah.

“Bukan cuma niat, dalam menghadirkan media profesional, harus didukung pendanaan yang memadai. Ini penting, sangat penting,” tekannya. (ist)

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *