AGAM -Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Agam tidak dalam posisi mendekat atau menjauh dengan pemerintah, karena hal itu sudah menjadi komitmen persyarikatan dari tingkat pusat hingga ke daerah.
Perannya sebagai lembaga pendamping pemerintah dalam membangun secara bersama sesuai lembaga atau majlis yang dimiliki di tingkat daerah hingga ranting.
“Kalaupun ada imej menjauh hanya sebatas retorika tak beralasan dan tidak patut dijadikan acuan bagi pihak lainnya yang memiliki akal sehat,” kata Ketua PDM Agam Mursyidi, saat pertemuan dengan pengurus Lazismu Agam di kantor PDM Agam di Pincuran Tujuh Lubuk Basung, Kamis (21/3).
Persyarikatan memiliki peran penting di tengah masyarakat dalam mencerdaskan bangsa pada berbagai bidang yang ada. Baik dari sisi sosial, keagamaan, pendidikan, kesehatan dan lainnya.
Yang penting memperlihatkan aktifitas, karya terbaik untuk umat dimana lembaga ini berada. Diminta atau tidak partisipasi dari mana saja itu tergantung pihak yang berada di lingkungan persyarikatan tersebut.
Setidaknya jika menyatakan sebagai kader atau simpatisan Muhammadiyah harus memperlihatkan partisipasinya tanpa harus diminta. Jika keberatan silahkan saja, itu hak masing- masing.
Pada dasarnya itu komitmen yang semestinya dilakukan oleh pihak yang menyatakan sebagai bagian dari keluarga besar Muhammadiyah.
Muhammadiyah sebagai salah lembaga yang sudah eksis dan telah memulai untuk sebuah perubahan menuju kepada sebuah kemajuan di lembaga itu berada
Bahkan tidak sedikit sumbangsihnya bagi negara ini. Baik materi maupun moral.
“Kalaupun persyarikatan ini hadir dan menikmati bagian dari program yang dijalankan pemerintah, itu hal yang lumrah dan memiliki hak yang sama di tengah masyarakat,” katanya.
Kedepan, persyarikatan Muhammadiyah bersama ortom akan selalu siap mendukung program pemerintah dan juga akan mengkritisi kebijakan yang berseberangan dengan idealnya untuk mewujudkan masyarakat adil, aman dan sejahtera.
Individu pemerintah memiliki masa atau waktu untuk mengelola pemerintahan dan pemerintah akan tetap ada selagi masyarakat itu ada.
“Karena itu, setiap kebijakan yang lahir dan dirasakan oleh lembaga seperti Muhammadiyah dan Ortom akan selalu dicatat sejauhmana peran itu itu berjalan seiring perkembangan zaman,” katanya.
Zaman akan bicara dan hasilnya sebagai bukti bahwa telah terjadi sesuatu semasa zaman itu.(Mursyidi)