PADANG – Penggunaan media sosial yang kian marak, seakan menjadi dunia kedua bagi banyak orang saat ini. bahkan, pertumbuhannya kian hari kian tinggi.
“Media sosial, sejak pertama muncul hanya menjadi bagian keseharian saja. Tidak menjadi kebutuhan, sekadar punya akun medsos, dengan sesekali bercengkerama dengan pertemanan maya. Namun, saat ini tidak lagi demikian,” demikian disampaikan Nova Indra, Pemimpin Redaksi portal berita Warta Pendidikan kepada awak MenaraMu.id, Senin (26/2).
Menurut pria yang juga penulis itu, penggunaan medsos, kini bukan lagi sebatas persoalan membangun pertemanan di dunia maya. Lebih dari itu, medsos telah berkembang menjadi space yang bisa digunakan untuk berbagai tujuan.
“Seperti kita liat, penggunaan medsos telah tumbuh sebagai ruang publikasi, wadah marketing, bukan sekadar tempat bercengkerama saja seperti di awal kemunculannya,” sebut Nova.
Bagi lembaga-lembaga marketing, sambungnya, medsos dijadikan sebagai tempat promosi produk.
“Nah, dari sini, semua pihak sebenarnya harus melek terhadap peluang yang ada melalui meddia sosial. Siapapun, baik perorangan maupun organisasi, lembaga nirlaba maupun yang profit oriented, dapat memanfaatkan peluang ini,” paparnya.
Sebagai contoh, katanya lagi, media-media besar pun telah merambah dunia medsos dengan iklan-iklan produk jurnalistik mereka.
“Jadi, ini adalah peluang besar juga bagi media. Para pengguna medsos lebih suka mengakses medsos untuk mencari tahu segala sesuatu. Di sini ada peluang untuk mengisi ruang-ruang medsos dengan produk-produk jurnalistik,” imbuhnya.
Melalui pemanfaatan medsos itu, baik di aplikasi Facebook dan Instagram milik Meta, maupun di Twitter (kini menjadi X), serta media sosial lainnya, diyakininya akan memberi dampak positif bagi para pengelola media dalam rangka pengembangan.
“Sekalian mengisi ruang-ruang medsos dalam artian membangun literasi jurnalistik generasi muda,” pungkasnya. (ist)