AGAM – Zulkhaidir, SE, tokoh Pemuda Muhammadiyah Agam menyalurkan bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) kepada 13 siswa SMA Muhammadiyah Lubuk Basung di sekolah setempat, Rabu (11/9).
Saat penyaluran bantuan ikut dihadiri Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Agam Mursyidi, Kepala SMA Muhammadiyah Lubuk Basung Nurhayati, para siswa bersama orangtuanya.
“Kita hanya sebatas mencarikan solusi untuk membantu siswa yang kini sedang mengikuti pendidikan di sejumlah sekolah di Kabupaten Agam,” katanya.
Dari 59 siswa yang mendapatkan bantuan PIP, sebanyak 13 siswa disalurkan ke siswa SMA Muhammadiyah Lubuk Basung.
Semoga bermanfaat dan dapat meringankan beban keluarga siswa dalam mengatasi pembiayaan pendidikan warga Agam.
“Setidaknya sebesar Rp 1,8 juta per siswa yang disalurkan dapat membantu siswa yang menerimanya,” katanya.
Kepala SMA Muhammadiyah Lubuk Basung Nurhayati menyatakan terima kasih atas bantuan yang diberikan kepada sejumlah siswa di SMA Muhammadiyah Lubuk Basung, dan ini sangat membantu meringankan beban masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pendidikan siswa.
“Secara otomatis, sebagian pembiayaan pendidikan siswa terpenuhi sesuai jumlah bantuan yang diberikan,” katanya.
Mudah mudahan bantuan seperti ini terus berlanjut dan mendorong kelancaran aktivitas pendidikan di sekolah saat ini dan masa selanjutnya.
Salah seorang walimurid siswa, Mina Sari Dewi mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan, dan akan diwujudkan dalam memenuhi kebutuhan pendidikan anak yang kini sedang mengikuti pendidikan di SMA Muhammadiyah Lubuk Basung, yaitu M.Ervin Effendi.
“Dengan adanya bantuan ini, sangat membantu kami, dan sedikitnya telah mengurangi beban yang dirasakan selama ini,” katanya.
Ketua PDM Agam Mursyidi memberikan apresiasi tinggi atas inovasi rekan Zulkhaidir yang berpartisipasi mengusahakan adanya bantuan PIP dari pihak berkompeten dalam mengurangi beban pendidikan bagi orang tua di Kabupaten Agam.
“Mudah mudahan, akan banyak bantuan lainnya yang dirasakan bagi siswa di sejumlah lembaga pendidikan di lingkungan persyarikatan dan sekitarnya,” katanya.
Semua itu, dapat mendorong kelangsungan pendidikan masyarakat, terutama yang sangat membutuhkan, sehingga dapat ditekan angka generasi muda yang tidak lagi melanjutkan pendidikan karena ketidakmampuan orang tua membiayai anaknya di jenjang pendidikan yang lebih tinggi.(Mursyidi)